Jumat, 04 November 2011

UTS Marcom


Nama Produk (Merk)

Dakon adalah permainan  berasal dari jawa, yang lebih di kenal dengan nama congklak .
Mengapa saya buat perusahaan ini bernama Dakon karena Dakon adalah semua game console mobile asli buatan Indonesia dan saya ingin membuat perusahaan ini seperti dakon yaitu permainan yang memiliki banyak lubang cekung sama dengan perusahaan ini yang ingin memiliki banyak peluang di pasaran nanti.Permainan dakon ini memiliki 2lubang besar untuk penentu siapa yang menang , siapa yang paling banyak memili biji dakon di lubang besar itu dia pemenangnya dan kami ingin perusahaan ini bisa memiliki lubang besar yang banyak bijinya yang bemakna akan menang dari pesaingnya . Permainan dakon juga menggunakan biji dakon, biji-biji tersebut kami gambarkan sebagai konsumen, semua biji pasti melewati banyak lubang-lubang dan kami berharap banyak konsumen yang melewati lubang peluang perusahaan ini sebagai ajang promosi/perkenalan .



Penetapan market

Segmentasi ...
-          Geografis    : brand ini akan di tawarkan pada kota-kota besar salah satunya Jakarta
-          Demografis :
  • Umur : 7-20 tahun 
  • Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
  •  Jumlah anggota keluarga : tidak di tentukan 
  • Status Pernikahan : belum menikah 
  • Tingkat Penghasilan : di atas Rp. 1.000.000,- /bulan 
  • Tingkat pendidikan : SD-Sarjana 
  • Jenis Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pegawai 
  • Keturunan : tidak di tentukan 
  • Agama : semua agama maupun yang tidak beragama
-          Psikografis  :
  • Status sosial : Masyarakat tingkat menengah
  • Gaya Hidup : suka bergaul, Suka bersantai, suka menghabiskan waktu dengan bermain 
  •  Kepribadian : menyukai games tingkat tinggi

Targeting
Pola target market dari Dakon adalah product specialization, yaitu hanya berkonsentrasi pada pembuatan perangkat games (game console). Taget pasar produk ini adalah kalangan remaja yang suka bergaul dan suka akan games-games baru terutama rejama kota Jakarta (anak-anak gaul Jakarta). di sini Dakon menawarkan kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau yang di perkirakan tidak lebih dari satu juta rupiah (Rp. 1.000.000,-), sehingga para konsumen bisa mudah untuk mendapatkannya dan Dakon siap bersaing dengan produk ternama buatan jepang. Launching Dakon akan di adakan di mall besar di Jakarta dan untuk pemasaran Dakon akan ada di toko gadget mall-mall ternama di Indonesia, ini di lakukan supaya para pecinta games lebih mudah untuk mengenal dan mendapatkan Dakon. Kemudian Kelebihan produk ini adalah kemampuan online jaringan secara wireless yang membuat para konsumen lebih tertantang dan seru dalam memainkannya .



Penentuan positioning produk 

Dakon sebuah produk games yang menawarkan kualitas bagus dengan harga yang cukup murah sehingga di harapkan dapat menarik banyak perhatian para konsumen, tidak hanyak kualitas bagus yang di tawarkan Dakon tapi juga permainan yang ada di dalamnya, Dakon sebuah game console memberikan aplikasi game sebanyak  76 game dan semua permainan adalah buatan anak bangsa (pemuda-pemudi bangsa Indonesia) yang 50% permainannya adalah games berbasis 3D, Dakon memberikan kelebihan yaitu kemampuan online jaringan secara wireless.



Penetapan ekuitas merk apa saja yang bisa dibangun

Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:


1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut  
    non-harga.
>> cara Dakon mempengaruhi pasar adalah dengan cara menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang bagus yang bersaing dengan game console mobile lainnya.

2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
>> cara Dakon mempertahankan pelanggannya adalah dengan cara memberi layanan yang baik dan kualitas bagus yaitu memberi aplikasi game sebanyak 76 game dan 50%nya berbasis 3D juga memberikan kemampuan online jaringan secara wireless, juga body atau fisik Dakon sendiri lebih kecil di banding game console mobile lainnya sehingga membuat konsumen lebih nyaman untuk meletakan dan menyimpannya (tidak menghabiskan tempat yang banyak).

3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
>> dari produk yang memiliki kualitas bagus dan tingkat promosi yang tinggi pasti  banyak konsumen menginginkannya dan akan berdampak pada kinerja toko atau distributor yaitu peningkatan penjualan pasti akan terjadi dan berdampak keuntungan pada toko tersebut .

4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.
>> Dakon adalah game console mobile yang baru di buat/di bangun tapi produk ini telah di buat sedemikian rupa sehingga memiliki kualitas yang tidak kalah bagus di bandingkan game console mobile lainnya, sehingga Dakon siap bersaing ke luar negeri dan di pasarkan ke Negara ternama & terbesar di dunia .

5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
>> tak kenal maka tak sayang, mungkin itu salah satu pribahasa untuk sebuah brand. Jika sebuah product tidak memiliki nama mungkin product itu tidak akan mudah di ingat oleh konsumen atau bahkan tidak di kenal. Jadi salah satu syarat penting sebuah product adalah nama/brand karena nama adalah sebuah identitas, semakin mudah nama brand yang ada juga unik atau ciri khas maka semakin mudah konsumen mengingatnya dan itu juga salah satu yang menjadi ajang promosi . untuk sebuah nama Dakon menurut saya untuk penyebutan cukup mudah sehingga untuk brand nama Dakon itu mudah untuk memasyarakat, dan tidak kalah penting adalah kualitas produk yang di tawarkan harus meningkat dari waktu ke waktu .
 
 
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
>> semua product pasti perlu mempromosikan barang-barang yang akan di jual supaya laku(terjual), sama halnya dengan Dakon, cara Dakon promosi adalah menunjukan beberapa aplikasi games yang ada di dalamnya dan mengadakan launching di mall-mall jakarta yang memerlukan dana yang cukup besar sehingga Dakon mengadakan kerja sama pada perusahaan besar untuk mendapatkan dana (sponsor).

7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).
>> Legal, Dakon termasuk brand yang legal karena di lindungi oleh UU Indonesia dan semua aplikasi games yang ada di dalamnya sudah di legalkan dan layak untuk di konsumsi anak-anak maupun semua kalangan.



bila ada kata-kata saya yang salah mohon di maafkan dan di comment yah untuk pembelajaran bagi saya, berbagi ilmu itu INDAH ... terima kasih ^_^

Selasa, 01 November 2011

Brand Equity (Kekuatan Suatu Merek )

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004), dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran (p.2). Keller (1993) juga menyatakan bahwa brand equity adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia (p.43).
Beberapa pengertian brand equity adalah:
1. Susanto dan Wijanarko (2004), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan (p.127).
2. East (1997), “Brand equity or brand strength is the control on purchase exerted by a brand, and, by virtue of this, the brand as an asset that can be exploited to produce revenue” (p.29).
artinya ekuitas merek atau kekuatan merek adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan merek, dan, kebaikan dari merek, merek sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan.
3. Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity is the positive differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service” (p.292).
artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.
Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.

 
Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara 
    atau daerah lain.
5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).


Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori :
a. Brand awareness,
Beberapa pengertian brand awareness adalah sebagai berikut:
° Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali       
   bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
° Menurut East (1997), brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan  
   pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan.
Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.

b. Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

c. Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.

d. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).
2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.
4. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek tersebut. Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Para pelanggan mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi pelanggan baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa pelanggan sebenarnya(commited buyers).

e. Other proprietary brand assets
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut membangun brand equity (pp. 127-134). Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness.

sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html




                             Analisa Suatu Product

Dari beberapa informasi tentang brand equity yang saya dapat, saya mencoba mengalisa brand / product AQUA ....

     dari nama dan simbol, product AQUA sudah sangat terkenal dan sudah sangat melekat di pikiran masyarakat Indonesia, dari kualitas product ini sudah tidak di pungkiri bahwa kualitas AQUA itu bagus dan mind set masyarakat Indonesia pun beranggapan air putih paling hygienist adalah air putih AQUA, itu salah satu nilai jual yang paling tinggi yang di miliki AQUA, mereka dapet membuat mind set seluruh masyarakat Indonesia tentang product AQUA . Sehingga saat ini brand AQUA bukan lagi hanya sebuah brand tapi nama lain untuk penyebutan air mineral, contohnya : seseorang yang ingin membeli air mineral kebanyakan akan menyebutnya "saya mau beli AQUA" padahal belum tentu air mineral yang ia minum adalah AQUA .

kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator
1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
>> cara product AQUA mempengaruhi pasar yaitu dengan harga dan kualitas, harga yang di tawarkan  cukup terjangkau tapi untuk saat ini harga 1botol AQUA medium termasuk mahal di banding para pesaingnya tetapi karena product ini sudah terkenal dan membuat mind set yang berbeda pada masyarakat harga tidak menjadi masalah, yang terpenting konsumen mendapat kualitas yang bagus .
2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
>> seperti yang sudah saya jelaskan di atas, product AQUA dapat mempertahankan pelangganny dengan cara menawarkan kualitas yang baik dan membuat mind set berbeda tentang AQUA sehingga sampai saat ini konsumen AQUA tetap banyak .
3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
>> dari product yang memiliki konsumen tetap / banyak konsumen yang menginginkannya pasti akan berdampak pada kinerja toko atau distributor yaitu peningkatan penjualan pasti akan terjadi dan berdampak keuntungan pada toko tersebut .
4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya / masuk ke negara / daerah lain.
>> sepengetahuan saya AQUA adalah brand yang mendunia, tidak hanya di Indonesia saja terkenal tetapi di negara-negara besar AQUA juga sangat terkenal, jadi tidak dapat di pungkiri memang product AQUA sudah sangat terkenal dan selalu memberikan kualitas yang kepada konsumen .
5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
>> tak kenal maka tak sayang, mungkin itu salah satu pribahasa untuk sebuah brand. Jika sebuah product tidak memiliki nama mungkin product itu tidak akan mudah di ingat oleh konsumen atau bahkan tidak di kenal. Jadi salah satu syarat penting sebuah product adalah nama/brand karena nama adalah sebuah identitas, semakin mudah nama brand yang ada juga unik atau ciri khas maka semakin mudah konsumen mengingatnya dan itu juga salah satu yang menjadi ajang promosi .
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
>> semua product pasti perlu mempromosikan barang-barang yang akan di jual supaya laku(terjual), sama halnya dengan AQUA, AQUA selalu mempromosikan productnya dengan cara-cara yang unik agar para konsumen tertarik, salah satu contohnya adalah "air AQUA di ambil dari mata air pengunungan asli dan di proses penyaringan ... " iklan tersebut menggambarkan bahwa kualitas AQUA sangat bagus yaitu di ambil dari air pengunungan dan hasil proses penyaringan yang menjaminkan airnya bersih dan hygienist .
7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).
>> legal, AQUA termasuk brand yang legal karena di lindungi oleh UU Indonesia dan halal .





brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
a. Brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
>> AQUA brand terkenal ya sudah pasti banyak yang tahu tentang keberadaan brand ini dan sudah banyak yang beranggapan air mineral yang paling bagus adalah AQUA .
b. Perceived quality didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
>> tidak usah dipertanyakan lagi tentang kualitas dan keunggulan product AQUA karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mengakui bahwa air mineral AQUA bagus sehingga banyak pula yang mengkonsumsinya .
c. Brand association adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.
Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
>> brand AQUA sudah sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia, daya beli brand ini pun cukup tinggi. sampai-sampai AQUA membuat mind set di masyarakat indonesia bahwa setiap ingin minum air mineral ya harus AQUA atau di artikan air mineral = AQUA .
d. Brand loyalty Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.
>> pelanggan setia AQUA sudah cukup banyak karena dari brandnya sendiri sudah sangat mendunia dan AQUA menawarkan kualitas yang bagus untuk konsumen sehingga konsumen setiapun semakin banyak .
e. Other proprietary brand assets adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut membangun brand equity (pp. 127-134). Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness.
>> ciptakan kualitas pada suatu brand / product yang bagus maka brand itu akan berdampak positif dan akan banyak konsumen yang menggunakan brand tersebut ...







               # TERIMA KASIH UDAH BACA ANALISA SAYA #


bila ada kata-kata saya yang salah mohon di maafkan dan di comment yah untuk pembelajaran bagi saya, berbagi ilmu itu INDAH ... terima kasih ^_^

Minggu, 11 September 2011

Segmentasi, Targeting dan Positioning


Segmentasi
Segmentasi pasar merupakan suatu aktivitas membagi atau mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli, geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup.
Kotler (2003) menyatakan:

“Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”

Selanjutnya Thompson (2000) menyatakan bahwa tantangan dalam pemasaran adalah untuk mengidentifikasi pasar potensial yang menguntungkan untuk dilayani karena jarang sekali satu program pemasaran dapat memuaskan pasar yang heterogen yang berbeda selera dan karakteristik untuk itu diperlukan segmentasi pasar.

Sementara itu Kotler, kartajaya, Huan dan liu (2003) menyatakan bahwa segmentasi adalah melihat pasar secara kreatif, segmentasi merupakan seni mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang muncul di pasar. Pada saat yang sama segmentasi merupakan ilmu (science) untuk memandang pasar berdasarkan variabel geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan. Segmentasi tersebut memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama, segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan (Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003)

Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. Segmentasi yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing, dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
Tingkatan Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar dimulai dari mengidentifikasi mass market (pemasaran massal) (Thomson, 2000). Mass market ini terlalu beragam dan sulit untuk menetapkan target market dengan program pemasaran tunggal, dengan demikian pasar tersebut perlu disegmen menjadi kelompok-kelompok yang homogen.

starting point dari segmentasi adalah mass marketing. Didalam mass marketing program pemasaran dilakukan secara massal seperti distribusi massal, promosi massal dan lainnya atau dengan kata lain satu produk untuk semua. Akan tetapi mass marketing tidak selalu sukses dalam melayani pasarnya karena satu program pemasaran tidak bisa melayani pasar yang heterogen sehingga pelu dilakukan segmentasi, niche marketing (relung pasar) dan pasar individu (Kotler, 2003).

Segmentasi pasar terdiri dari usaha untuk mengidentifikasi sebuah kelompok menjadi sebuah kelompok yang memiliki kesamaan. Segmentasi merupakan cara tengah antara mass marketing dengan individu. Dalam segmentasi pasar orang yang berada dalam satu segmen diasumsikan benar-benar memiliki persamaan, padahal tidak ada dua orang yang benar-benar memiliki persamaan dalam suatu hal (Kotler, 2003). Dengan demikian segmentasi pasar memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mass market antara lain perusahaan dapat menciptakan produk dan layanan yang cocok atau sesuai dengan target market. Perusahaan juga akan lebih mudah dalam menetapkan canel distribusi dan dalam menetapkan komunikasi pemasaran.

Pada niche marketing lebih fokus terhadap ceruk-ceruk pasar yang belum dilayani dengan baik. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi segmen yang sudah ada menjadi sub segmen yang lebih kecil. Dengan adanya niche market perusahaan dapat memahami konsumen dengan baik. Ciri menarik dari niche market adalah konsumen pada niche market mempunyai kebutuhan yang kuat, konsumen ini mau membayar dengan harga yang premium kepada perusahaan yang dapat memuaskan mereka dengan baik. Nice market memiliki pertumbuhan yang potensial dan profitable sehingga perusahaan dapat melayani segmen ini.

Sementara itu pada pasar individu merupakan bagian terakhir dalam segmen, setiap individu memiliki keunikan masing-masing. Pasar individu dikenal juga dengan custumized marketing atau one to one marketing dimana konsumen dilayani secara individu. Perusahaan dapat melayani pasar individu secara customize sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen seperti yang mereka harapkan.

Pola Segmentasi Pasar
Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
• Homogeneus preference (preferensi homogen)
Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
• Diffused preference (preferensi yang menyebar)
Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
• Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

Prosedur Dan Proses Segmentasi Pasar
Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:

1. Survey Stage
Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku mahasiswa Program Magister Manajemen (MM) . Dengan adanya gambaran awal tentang preferensi konsumen peneliti dapat menggali lebih lanjut dengan menggunakan kuesioner.

2. Analysis Stage
Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.

3. Profiling Stage
Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

Dasar Segmentasi
Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :

• Segmentasi Geografi
Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal mahasiswa dimana dapat dikelompokkan menjadi kelompok mahasiswa yang berasal dari dalam kota Padang, luar kota Padang dalam propinsi Sumatera Barat dan luar kota Padang luar Propinsi Sumatera Barat.

• Demografi Segmentasi
Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan mahasiswa program MM.

• Psychographic segmentation
Pada Psychographic segemtation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :

• Static Atribut Segmentation
Static Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.

• Dynamic Atribut Segmentation
Dynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup variabel psikografis dan behavioral.

• Individual Segmentation
Individual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.

Menentukan Dasar Segmentasi
Dalam menentukan dasar segmentasi yang akan digunakan dapat disesuaikan dengan kondisi yang paling relevan. Sebagaimana diketahui konsumen berbeda dalam banyak hal dan masing – masing berpotensi membentuk segmen, namun kenyataan tidak semua variabel ini akan bermanfaat untuk semua situasi. Dengan demikian perlu kehati-hatian dalam memilih variabel segmentasi agar sesuai dengan perusahaan.

Agar strategi segmentasi tersebut tepat perusahaan harus pertama, memandang pasar dari sudut yang unik dan dengan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing. Kedua metode segmentasi yang digunakan harus sejauh mungkin mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan serta menentukan alasan pelanggan untuk membeli. Karena alasan inilah dynamic atribut segmentation lebih unggul dibandingkan static atribut segmentation, sebab atribut ini lebih mengarah kepada perilaku pembelian, metode ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi perumusan strategi pemasaran yang cocok untuk mempengaruhi perilaku konsumen tersebut (Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu,2003).

Segmentasi geografis dan demografis lebih mudah dilakukan, karena data yang akurat dan tepat sudah tersedia. Namun metode ini tidak memberikan gambaran yang yang jelas tentang bagaimana konsumen memilih dan membeli suatu produk. Sehingga akan sulit untuk membangun strategi yang lengkap yang menyertakan perumusan positioning, marketing mix, penjualan, pelayanan, proses dan membangun brand dengan keakuratan yang baik.

Syarat Segmentasi Yang Efektif
Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):

1. Measurable (terukur)
Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

2. Substansial (banyak)
Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.

3. Accessible (dapat diakses)
Accessible berarti segemen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.

4. Differentiable (dapat dibedakan)
Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.

5. Actionable (dapat dilayani)
Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

Manfaat Segmentasi
Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace. Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

2. Determining effective and cost efficient promosional strategies. Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

3. Evaluating market competition in partikular the companys market position. Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

4. Providing insight on present marketing strategies. Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.
Target Market
Evaluasi Segmentasi Pasar
Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource perusahaan (Kotler, 2003). Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahan juga perlu mempertimbangkan apakah berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.

Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) menyatakan ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup menguntungkan bagi perusahaan. Perusahaan dapat saja memilih segmen yang kecil pada saat sekarang namun segmen itu mempunyai prospek menguntungkan dimasa datang. Sehubungan dengan hal ini perusahaan harus menelaah kompetisi yang ada di sektor tersebut dan potensinya untuk tumbuh karena akan berkaitan juga dengan ukuran dan pertumbuhan target segmen perusahaan.

Kedua adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Keunggulan kompetitif merupakan cara untuk mengukur apakah perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian yang memadai untuk menguasai segmen pasar yang dipilih sehingga memberikan value bagi konsumen. Untuk menghasilkan value yang unggul tidak cukup hanya memiliki sumber daya yang memadai tetapi harus didukung dengan kapabilitas, kompetensi inti, dan keunggulan kompetitif untuk melaksanakan diferensiasi yang ditujukan untuk memenangkan kompetisi tersebut. Perusahaan juga harus menganalisis dari dekat apakah segmen pasar yang dipilih telah sejalan dan mendukung tujuan jangka panjang perusahaan.

Ketiga adalah bahwa segmen pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi persaingannya. Perusahaan harus mempertimbangkan situasi persaingan yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya tarik targeting perusahaan. Beberapa faktor yang dipertimbangkan disini antara lain intensitas persaingan segmen, potensi masuknya pemain baru, hambatan masuk industri, keberadaan produk-produk pengganti, kehadiran produk-produk komplementer serta pertumbuhan kekuatan tawar menawar pembeli maupun pemasok.

Dengan menggunakan beberapa kriteria diatas perusahaan dapat menemukan kesesuaian perusahaan dengan segmen pasar yang tepat.

Menentukan Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

4. Market Specialization.
Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

5. Full Market Coverage.
Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

• Pilihan etika atas pasar sasaran. Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

• Interelasi dan segmen super. Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

• Rencana serangan segmen per segmen. Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

• Kerjasama antar segmen. Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

Positioning
Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk barnd image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing. Sepertihalnya diungkapkan Milton M. Presley et al dalam Advertising procedure:

“Positioning product is the place your product occupies in consumers’ minds relative to competing products. Think brand image, benefit promise, and competitive advantage. It’s how you plan to compete in the marketplace. It’s the reasons customers should buy your product, and not the competitors”.

Sementara itu Fanggidae, 2006, menyatakan positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan (advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu produk. Dengan kata lain sebagai usaha menempatkan sesuatu dalam pikiran orang dengan terlebih dahulu memberikan informasi tentang segala sesuatu seperti fasilitas, program yang diberikan, dosen yang dimiliki dengan cara penyuguhan kualitas pelayanan dan bagaimana mempresentasikannya.

Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan liu, 2003 menyatakan positioning sebagai ”the strategy for leading your cutomers credibly” yaitu suatu strategi untuk membangun kepercayaan, keyakinan dan kompetensi bagi konsumen. Positioning adalah mengenai bagaimana perusahaan mendapatkan kepercayaan pelanggan untuk dengan sukarela mengikuti perusahaan.

Selanjutnya Yoram Wind, dalam Kotler et all 2003 menyatakan positioning sebagai reason for being yaitu bagaimana mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan di benak konsumen. Perusahaan harus mempunyai kredibilitas di benak konsumen untuk itu konsumen perlu dibimbing. Positioning tidak sekedar membujuk dan menciptakan citra dalam benak pelanggan, tetapi juga bagaimana merebut kepercayaan pelanggan. Positioning menyangkut menciptakan being dalam benak konsumen dan membimbing mereka dengan penuh kredibilitas. Selanjutnya positioning merupakan sebuah janji yang dibuat perusahaan kepada konsumen. Janji tersebut harus ditepati dan kemampuan perusahaan untuk menepati janji merupakan bagian yang vital dan strategi. Karena alasan inilah, positioning yang tepat merupakan hal yang krusial bagi keberhasilan akhir perusahaan.

Cara Menentukan Positioning
Dalam menentukan positionig ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003)
Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli.

Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis.
Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing.

Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.

Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
• Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
• Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
• Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
• Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
• Bisnis baru yang dimasuki
• Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar

Dalam mengkomunikasikan positionig sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:
• Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
• Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
• Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
• Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
• User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

Diferensiasi
Diferensiasi merupakan suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan posisi unik di benak konsumen. Hal ini sejalan dengan hakikat dari positioning yaitu penciptaan posisi yang unik dan bernilai, yang melibatkan sekumpulan aktifitas yang berbeda dari yang dipilih pesaing (Porter dalam Kotler et all, 2003,)

Selanjutnya Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003, menyatakan diferensiasi merupakan tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan. Tawaran tersebut harus dipersepsikan oleh konsumen sebagai hal yang berbeda, namun harus benar-benar berbeda dalam hal content, context dan infrastrukturnya.
Content adalah dimensi diferensiasi yang menunjukkan value yang ditawarkan kepada pelanggan. Ini merupakan bagian tangible dari diferensiasi. Contex merupakan dimensi yang menunjuk pada cara perusahaan menawarkan produk. Ini berhubungan dengan usaha-usaha perusahaan untuk membantu konsumen mempersepsikan tawaran perusahaan dengan cara berbeda dari tawaran pesaing. Dimensi terakhir menunjuk pada infrastruktur seperti teknologi, SDM dan fasilitas yang digunakan untuk menciptakan diferensiasi content dan context.

Proses diferensiasi dapat dilakukan dalam tiga tahap (Kotler, 2000): pertama dengan menemukan model nilai konsumen. Perusahaan harus membuat semua daftar produk dan jasa yang mempengaruhi persepsi konsumen yang menjadi target market terhadap value. Kedua dengan membangun hirarki nilai pelanggan, perusahaan harus menyusun setiap faktor kedalam satu kelompok dari empat kelompok yaitu: Basic (dasar), expected (harapan), desired (keinginan) dan unanticipated (kejutan). Yang ketiga adalah menemukan sepaket nilai konsumen. Perusahaan harus memilih kombinasi antara faktor yang intangible dan tangible untuk membedakan dengan pesaing dan menciptakan konsumen yang loyal.

Dalam membangun positioning di benak konsumen perusahaan harus mengembangkan unique selling proposition (USP) yang merupakan competitive advantage (Kotler, 2003). Dimana produk atau jasa yang dihasilkan harus unik atau hanya dimiliki perusahaan dan dibutuhkan oleh konsumen. Sebuah produk atau merek harus mengkomunikasikan dirinya sebagai yang nomor satu pada manfaat yang dicari konsumen.

Alat Diferensiasi
Perusahaan dapat melakukan diferensiasi pada lima dimensi (Kotler, 2003) yaitu: produk, services, personel, chanel dan image.

1. Diferensiasi Produk
Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk perusahan dibanding produk pesaing maka akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut.

Diferensiasi produk dapat dilakukan pada form (bentuk) seperti ukuran, bentuk dan bentuk fisik lainnya dari produk, features (corak) dengan memvariasikan fungsi dasar produk, performance (kinerja), durability (daya tahan), reliability (kehandalan), style (Mode) dan design (Disain).

Perusahaan jasa dapat melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam jangka panjang (Macmillan dalam Aaker, 1992 dalam Sukowatai, 2003). Pre-emptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena merupakan yang pertama, maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat tandingannya.

Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbol-simbol dan merek yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam pemasaran jasa, yaitu orang (people), lingkungan fisik (physical environment)dan proses (process)

Keunggulan bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami kegagalan secara signifikan. Di samping faktor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi strategis, dan promosi yang memadai.

Keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.

2. Diferensiasi Jasa
Produk tidak selalu mudah untuk di diferensiasi maka menyikapi ini perusahaan perlu menambah nilai pelayanan serta meningkatkan kualitasnya. Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan (Kotler,2003).

Cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing (Tjiptono dalam Sukawati, 2003). Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived expexted), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.

Diferinsiasi jasa dapat dilakukan pada delivery yaitu bagaimana produk dan jasa sampai kepada konsumen (Kotler, 2003). Disini termasuk kecepatan dan keakuratannya. Instalation yaitu bagaimana sebuah produk terpasang dengan baik di tempat konsumen. Customer training dan customer consulting yaitu bagaimana perusahaan memberikan pengarahan dan mendengarkan keluhan dari konsumen.

3. Diferensiasi Personal
Diferensiasi personal adalah diferensiasi lewat keunggulan personal. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kompetensi karyawan melalui peningkatan pengetahuan, courtesy atau keramah tamahan, sopan santun dan bersahabat, credibility yaiu dapat dipercaya dan jujur serta responsiveness yaitu cepat tanggap menghadapi pelanggan.

4. Diferensiasi Image (Citra)
Image atau citra identik dengan atribut dan merupakan sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda (Zyman, S, 2000 dalam Sukawati, 2003). Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.

Perusahaan yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak melakukan pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman (200) dalam Sukawati, 2003, banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak.

Menurut Trout, J. (2000), kebanyakan perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang “memiliki kata” yang menempati tempat spesial dalam benak konsumen. Berbagai konsep yang berkembang saat ini menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih keunggulan bersaing di pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas mendefinisikan citranya kepada pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan bersaing yang Anda miliki dalam jangka panjang (Sukowati, 2003). Melalui investasi pada proses pencitraan yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan menikmati tingkat pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih tinggi daripada yang dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama.



sumber : http://saridewihidayani.multiply.com/journal/item/11

Minggu, 04 September 2011

Analisa Promotion Mix

Sebelumnya saya copas pengertian Bauran Promosi, begini :
Menurut Kotler dan Gary A. (2000). Bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Basu Swastha (1999), Promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Promotion Mix terdiri dari:
1. Pengiklanan.
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.
2. Promosi Penjualan.
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.
3. Penjualan Perorangan.
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
4. Hubungan Masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Bauran Promosi merupakan program komunikasi pernasaran total sebuah perusahaan yang terdiri dari iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan iklan dan pemasarannya. Menurut Lamb, Hair, Mc-Daniel (2001), bauran promosi yang dipilih oleh suatu perusahaan bagi suatu produk atau jasa tergantung pada beberapa faktor: sifat produk, tahapan dalam daur hidup produk, karakteristik target pasar, jenis keputusan pembelian, tersedianya dana untuk promosi dan menggunakan baik strategi mendorong (push) maupun menarik (pull).


Sekarang giliran saya untuk mengalisa sebuah Brand yaitu Wafer Tango(OT-Orang Tua)

untuk pengiklanan
tango melalui media cetak, media elektronik dan billboard .
media cetak : Koran,tabloid,dll
media elektronik : beberapa iklan di TV yaitu saat anak anak bermain basket.. dan kemudian saat break, salah satu menawarkan tango kepada lawannya... ("MEMBUAT LAWAN MENJADI KAWAN")
kemudian... yang versi ada remaja dengan IPOD nya dengan seorang bapak tua yang membawa ayam jago di keranjang bambunya di dalam sebuah kereta api kelas bisnis.... ("MENGENALKAN AYAM DENGAN IPOD).. dan yang ini nih. seorang nenek sedang minum teh dengan cucu laki lakinya yang minum kopi ("MENYATUKAN JASMINE DAN ARABICA) kebetulan mungkin teh nya teh jasmin...dan pasti yang paling khas dri iklan TANGO adalah kata2 di akhir iklan : Memang Tango Enak, berapa lapis? Ratusan .. J
billboard : Tango sudah banyak memasang iklan billboard, dan itu sangat mempromosikan sekali .

untuk promosi Penjualan
Dalam hal produk, Tango mengeluarkan produk yang tidak semuanya menggunakan mereka Tango. Hal ini dimungkinkan sebagai tes pasar untuk produk. Tango melakukan terobosan-terobosan dengan melakukan penyelarasan dengan inovasi produk, baik dalam varian maupun kemasan. Selain itu juga mencari informasi atau mengetahui profil rasa yang diterima dimasing-masing negara untuk menyesuaikan cita rasanya dengan konsumen sasaran.
Sebagai pemegang merek yang sudah besar di Indonesia, bila ingin dapat diterima di pasar luar negeri yang mempunyai regulasi yang berbeda dengan di Indonesia, Tango harus selalu berusaha menjaga kualitas dan mutu produk.
Dalam hal harga, biasanya Tango memberikan harga standar seperti di Indonesia kepada importir. Setelah itu importir melakukan perhitungan pricing sesuai negaranya. Intinya, Tango tidak banyak mempunyai kebutusan untuk menentukan harga di pasar luar negeri.
Dalam hal distribusi, bila ingin menguasai pasar luar negeri, perusahaan harus punya pabrik di masing-masing sentra market, karena sekuat apa pun jaringan distribusi perusahaan makanan minuman, tanpa ada plant di daerah tidak akan berhasil. Tetapi Tango mengambil jalan dengan mencari distributor di negara lain.
Untuk prioritas tempat pemasaran produk di suatu negara juga berbeda. Misalnya, jika suatu negara kekuatan terbesarnya untuk memasarkan produk adalah di modern market, maka bisa jadi negara lainnya adalah tradisional market.
Tango juga biasanya menerima permintaan untuk ekspor ke suatu negara yang diterima melalui website, atau telepon kantor secara langsung.
Dalam hal promosi, Tango belum terlalu fokus dalam melakukan edukasi pasar luar negeri. Promosi yang dilakukan selama ini adalah dengan mengikuti pameran di luar negeri Dan memperkenalkan produknya menggunakan cara sampling. Untuk mengedukasi pasar luar negeri mereka melakukan strategi, diantaranya trade promo, konsumen promo, atau melalui POS material yang intensif untuk customer.

untuk penjualan perorangan
Tango membuat beberapa kegiatan, antara lain
Kunjungan karyawan perusahaan (salesman/salesgirl) ke sekolah-sekolah untuk melakukan promosi dengan cara membagikan sample Tango secara gratis .
Tango melakukan kerjasama dengan salah satu operator telepon seluler dan mini market, contohnya dengan pembelian pulsa electric indosat di indomaret min. nominal 50rb dan 100rb maka pembeli berhak mendapatkan wafer Tango secara gratis.
Dan dapat juga digunakan untuk macam-macam tujuan, misalnya untuk menimbulkan minat pada calon pembeli , salah satu contohnya yaitu menawarkan varian rasa yang berbeda dari sebelumnya.

untuk hubungan masyarakat
Sebagai wujud kepedulian dalam memperbaiki kondisi gizi anak Indonesia dan menciptakan masa depan yang lebih baik, Wafer Tango bekerjasama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia (OBI) kembali meluncurkan program Tango Peduli Gizi (TPG) Anak Indonesia 2011.
Program Tango Peduli Gizi 2010 terdiri dari dua aktivitas besar yaitu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan gizi seimbang yang diberikan setiap hari selama 3 bulan kepada 526 anak berumur diatas enam bulan hingga 12 tahun di Nias dan Ruteng, serta Balai Pemulihan Gizi (BPG) Tango yang memberikan perawatan intensif terhadap 72 anak dengan gizi buruk di Nias.
“Hasil evaluasi membawa kami kepada satu kesimpulan yaitu untuk membantu mereka terbebas dari masalah gizi, tidak cukup hanya memberi kail dan ikannya, namun melengkapi itu, mereka juga harus diberikan pendampingan agar mereka tahu benar apa yang harus dilakukan. Karenanya guna membantu keluarga mempertahankan kondisi kesehatan dan gizi anak-anak ketika mereka kembali di rumahnya masing-masing, kami meluncurkan program TPG di tahun 2011 ini yang menitikberatkan pada program pemberdayaan ekonomi, perbaikan sanitasi dan pendampingan. Kami menyadari bahwa untuk membantu anak-anak Indonesia terlepas dari masalah gizi diperlukan pendekatan komprehesif yang mampu mencakup peningkatan kondisi ekonomi keluarga, pengembangan pengetahuan dan pemahaman keluarga mengenai gizi dan wirausaha serta rehabilitasi kondisi sanitasi lingkungannya,”
“Gizi buruk di Indonesia disebabkan multi faktor, diantaranya faktor ekonomi, pendidikan, politik dan sosial budaya. Program rehabilitasi yang terdiri dari pemberian bantuan pangan dan intervensi medis sifatnya hanya darurat kuratif jangka pendek.
Diperlukan sebuah pendekatan program yang komprehensif untuk dapat mendorong perubahan perilaku dan membangun kemandirian masyarakat dalam jangka panjang hingga mampu memperbaiki kondisinya sendiri.
Jadi menurut saya, salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalahan gizi di Indonesia ada di tangan masyarakat itu sendiri dan membutuhkan kemauan dan komitmen besar dari berbagai pihak termasuk pemerintah, swasta dan warga masyarakat itu sendiri untuk memperbaiki kondisi kesehatan dan gizi mereka.”



 Sumber :




http://retnanda.multiply.com/journal/item/41/Memang_Tango_Enak....
http://gadingmahendradata.wordpress.com/2010/04/21/ekspansi-wafer-tango-ke-luar-negeri/
http://www.formatnews.com/?act=view&newsid=4681&cat=52


bila ada kata-kata saya yang salah mohon di maafkan dan di comment yah untuk pembelajaran bagi saya, berbagi ilmu itu INDAH ... terima kasih ^_^