Jumat, 04 November 2011

UTS Marcom


Nama Produk (Merk)

Dakon adalah permainan  berasal dari jawa, yang lebih di kenal dengan nama congklak .
Mengapa saya buat perusahaan ini bernama Dakon karena Dakon adalah semua game console mobile asli buatan Indonesia dan saya ingin membuat perusahaan ini seperti dakon yaitu permainan yang memiliki banyak lubang cekung sama dengan perusahaan ini yang ingin memiliki banyak peluang di pasaran nanti.Permainan dakon ini memiliki 2lubang besar untuk penentu siapa yang menang , siapa yang paling banyak memili biji dakon di lubang besar itu dia pemenangnya dan kami ingin perusahaan ini bisa memiliki lubang besar yang banyak bijinya yang bemakna akan menang dari pesaingnya . Permainan dakon juga menggunakan biji dakon, biji-biji tersebut kami gambarkan sebagai konsumen, semua biji pasti melewati banyak lubang-lubang dan kami berharap banyak konsumen yang melewati lubang peluang perusahaan ini sebagai ajang promosi/perkenalan .



Penetapan market

Segmentasi ...
-          Geografis    : brand ini akan di tawarkan pada kota-kota besar salah satunya Jakarta
-          Demografis :
  • Umur : 7-20 tahun 
  • Jenis kelamin : Laki-laki dan Perempuan
  •  Jumlah anggota keluarga : tidak di tentukan 
  • Status Pernikahan : belum menikah 
  • Tingkat Penghasilan : di atas Rp. 1.000.000,- /bulan 
  • Tingkat pendidikan : SD-Sarjana 
  • Jenis Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Pegawai 
  • Keturunan : tidak di tentukan 
  • Agama : semua agama maupun yang tidak beragama
-          Psikografis  :
  • Status sosial : Masyarakat tingkat menengah
  • Gaya Hidup : suka bergaul, Suka bersantai, suka menghabiskan waktu dengan bermain 
  •  Kepribadian : menyukai games tingkat tinggi

Targeting
Pola target market dari Dakon adalah product specialization, yaitu hanya berkonsentrasi pada pembuatan perangkat games (game console). Taget pasar produk ini adalah kalangan remaja yang suka bergaul dan suka akan games-games baru terutama rejama kota Jakarta (anak-anak gaul Jakarta). di sini Dakon menawarkan kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau yang di perkirakan tidak lebih dari satu juta rupiah (Rp. 1.000.000,-), sehingga para konsumen bisa mudah untuk mendapatkannya dan Dakon siap bersaing dengan produk ternama buatan jepang. Launching Dakon akan di adakan di mall besar di Jakarta dan untuk pemasaran Dakon akan ada di toko gadget mall-mall ternama di Indonesia, ini di lakukan supaya para pecinta games lebih mudah untuk mengenal dan mendapatkan Dakon. Kemudian Kelebihan produk ini adalah kemampuan online jaringan secara wireless yang membuat para konsumen lebih tertantang dan seru dalam memainkannya .



Penentuan positioning produk 

Dakon sebuah produk games yang menawarkan kualitas bagus dengan harga yang cukup murah sehingga di harapkan dapat menarik banyak perhatian para konsumen, tidak hanyak kualitas bagus yang di tawarkan Dakon tapi juga permainan yang ada di dalamnya, Dakon sebuah game console memberikan aplikasi game sebanyak  76 game dan semua permainan adalah buatan anak bangsa (pemuda-pemudi bangsa Indonesia) yang 50% permainannya adalah games berbasis 3D, Dakon memberikan kelebihan yaitu kemampuan online jaringan secara wireless.



Penetapan ekuitas merk apa saja yang bisa dibangun

Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:


1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut  
    non-harga.
>> cara Dakon mempengaruhi pasar adalah dengan cara menawarkan harga yang murah dengan kualitas yang bagus yang bersaing dengan game console mobile lainnya.

2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
>> cara Dakon mempertahankan pelanggannya adalah dengan cara memberi layanan yang baik dan kualitas bagus yaitu memberi aplikasi game sebanyak 76 game dan 50%nya berbasis 3D juga memberikan kemampuan online jaringan secara wireless, juga body atau fisik Dakon sendiri lebih kecil di banding game console mobile lainnya sehingga membuat konsumen lebih nyaman untuk meletakan dan menyimpannya (tidak menghabiskan tempat yang banyak).

3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
>> dari produk yang memiliki kualitas bagus dan tingkat promosi yang tinggi pasti  banyak konsumen menginginkannya dan akan berdampak pada kinerja toko atau distributor yaitu peningkatan penjualan pasti akan terjadi dan berdampak keuntungan pada toko tersebut .

4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah lain.
>> Dakon adalah game console mobile yang baru di buat/di bangun tapi produk ini telah di buat sedemikian rupa sehingga memiliki kualitas yang tidak kalah bagus di bandingkan game console mobile lainnya, sehingga Dakon siap bersaing ke luar negeri dan di pasarkan ke Negara ternama & terbesar di dunia .

5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
>> tak kenal maka tak sayang, mungkin itu salah satu pribahasa untuk sebuah brand. Jika sebuah product tidak memiliki nama mungkin product itu tidak akan mudah di ingat oleh konsumen atau bahkan tidak di kenal. Jadi salah satu syarat penting sebuah product adalah nama/brand karena nama adalah sebuah identitas, semakin mudah nama brand yang ada juga unik atau ciri khas maka semakin mudah konsumen mengingatnya dan itu juga salah satu yang menjadi ajang promosi . untuk sebuah nama Dakon menurut saya untuk penyebutan cukup mudah sehingga untuk brand nama Dakon itu mudah untuk memasyarakat, dan tidak kalah penting adalah kualitas produk yang di tawarkan harus meningkat dari waktu ke waktu .
 
 
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
>> semua product pasti perlu mempromosikan barang-barang yang akan di jual supaya laku(terjual), sama halnya dengan Dakon, cara Dakon promosi adalah menunjukan beberapa aplikasi games yang ada di dalamnya dan mengadakan launching di mall-mall jakarta yang memerlukan dana yang cukup besar sehingga Dakon mengadakan kerja sama pada perusahaan besar untuk mendapatkan dana (sponsor).

7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).
>> Legal, Dakon termasuk brand yang legal karena di lindungi oleh UU Indonesia dan semua aplikasi games yang ada di dalamnya sudah di legalkan dan layak untuk di konsumsi anak-anak maupun semua kalangan.



bila ada kata-kata saya yang salah mohon di maafkan dan di comment yah untuk pembelajaran bagi saya, berbagi ilmu itu INDAH ... terima kasih ^_^

Selasa, 01 November 2011

Brand Equity (Kekuatan Suatu Merek )

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004), dalam menghadapi persaingan yang ketat, merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran (p.2). Keller (1993) juga menyatakan bahwa brand equity adalah keinginan dari seseorang untuk melanjutkan menggunakan suatu brand atau tidak. Pengukuran dari brand equity sangatlah berhubungan kuat dengan kesetiaan dan bagian pengukuran dari pengguna baru menjadi pengguna yang setia (p.43).
Beberapa pengertian brand equity adalah:
1. Susanto dan Wijanarko (2004), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu barang atau jasa kepada perusahaan atau pelanggan (p.127).
2. East (1997), “Brand equity or brand strength is the control on purchase exerted by a brand, and, by virtue of this, the brand as an asset that can be exploited to produce revenue” (p.29).
artinya ekuitas merek atau kekuatan merek adalah kontrol dari pembelian dengan menggunakan merek, dan, kebaikan dari merek, merek sebagai aset yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan.
3. Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity is the positive differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service” (p.292).
artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.
Jadi brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.

 
Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:
1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara 
    atau daerah lain.
5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).


Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) yang mengadaptasi teori Aaker, brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori :
a. Brand awareness,
Beberapa pengertian brand awareness adalah sebagai berikut:
° Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali       
   bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori merek tertentu.
° Menurut East (1997), brand awareness adalah pengakuan dan pengingatan dari sebuah merek dan  
   pembedaan dari merek yang lain yang ada di lapangan.
Jadi brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.

b. Perceived quality
Didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.

c. Brand association
Adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.

d. Brand loyalty
Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek. Loyalitas memiliki tingkatan sebagaimana dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
1. Tingkat loyalitas yang paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek-merek apapun yang ditawarkan. Dengan demikian, merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian. Pada umumnya, jenis konsumen seperti ini suka berpindah-pindah merek atau disebut tipe konsumen switcher atau price buyer (konsumen lebih memperhatikan harga di dalam melakukan pembelian).
2. Tingkat kedua adalah para pembeli merasa puas dengan produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Pada dasarnya, tidak terdapat dimensi ketidakpuasan yang cukup memadai untuk mendorong suatu perubahan, terutama apabila pergantian ke merek lain memerlukan suatu tambahan biaya. Para pembeli tipe ini dapat disebut pembeli tipe kebiasaan (habitual buyer).
3. Tingkat ketiga berisi orang-orang yang puas, namun memikul biaya peralihan (switching cost), baik dalam waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian ke merek lain. Kelompok ini biasanya disebut dengan konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila melakukan penggantian ke merek lain. Para pembeli tipe ini disebut satisfied buyer.
4. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek tersebut. Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada suatu asosiasi, seperti simbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakannya, atau kesan kualitas yang tinggi. Para pembeli pada tingkat ini disebut sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek.
5. Tingkat teratas adalah para pelanggan yang setia. Para pelanggan mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut sangat penting bagi pelanggan baik dari segi fungsinya, maupun sebagai ekspresi mengenai siapa pelanggan sebenarnya(commited buyers).

e. Other proprietary brand assets
Adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut membangun brand equity (pp. 127-134). Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness.

sumber : http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html




                             Analisa Suatu Product

Dari beberapa informasi tentang brand equity yang saya dapat, saya mencoba mengalisa brand / product AQUA ....

     dari nama dan simbol, product AQUA sudah sangat terkenal dan sudah sangat melekat di pikiran masyarakat Indonesia, dari kualitas product ini sudah tidak di pungkiri bahwa kualitas AQUA itu bagus dan mind set masyarakat Indonesia pun beranggapan air putih paling hygienist adalah air putih AQUA, itu salah satu nilai jual yang paling tinggi yang di miliki AQUA, mereka dapet membuat mind set seluruh masyarakat Indonesia tentang product AQUA . Sehingga saat ini brand AQUA bukan lagi hanya sebuah brand tapi nama lain untuk penyebutan air mineral, contohnya : seseorang yang ingin membeli air mineral kebanyakan akan menyebutnya "saya mau beli AQUA" padahal belum tentu air mineral yang ia minum adalah AQUA .

kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator
1. Leadership : kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga.
>> cara product AQUA mempengaruhi pasar yaitu dengan harga dan kualitas, harga yang di tawarkan  cukup terjangkau tapi untuk saat ini harga 1botol AQUA medium termasuk mahal di banding para pesaingnya tetapi karena product ini sudah terkenal dan membuat mind set yang berbeda pada masyarakat harga tidak menjadi masalah, yang terpenting konsumen mendapat kualitas yang bagus .
2. Stability : kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.
>> seperti yang sudah saya jelaskan di atas, product AQUA dapat mempertahankan pelangganny dengan cara menawarkan kualitas yang baik dan membuat mind set berbeda tentang AQUA sehingga sampai saat ini konsumen AQUA tetap banyak .
3. Market : kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.
>> dari product yang memiliki konsumen tetap / banyak konsumen yang menginginkannya pasti akan berdampak pada kinerja toko atau distributor yaitu peningkatan penjualan pasti akan terjadi dan berdampak keuntungan pada toko tersebut .
4. Internationality : kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya / masuk ke negara / daerah lain.
>> sepengetahuan saya AQUA adalah brand yang mendunia, tidak hanya di Indonesia saja terkenal tetapi di negara-negara besar AQUA juga sangat terkenal, jadi tidak dapat di pungkiri memang product AQUA sudah sangat terkenal dan selalu memberikan kualitas yang kepada konsumen .
5. Trend : merek menjadi semakin penting dalam industri.
>> tak kenal maka tak sayang, mungkin itu salah satu pribahasa untuk sebuah brand. Jika sebuah product tidak memiliki nama mungkin product itu tidak akan mudah di ingat oleh konsumen atau bahkan tidak di kenal. Jadi salah satu syarat penting sebuah product adalah nama/brand karena nama adalah sebuah identitas, semakin mudah nama brand yang ada juga unik atau ciri khas maka semakin mudah konsumen mengingatnya dan itu juga salah satu yang menjadi ajang promosi .
6. Support : besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.
>> semua product pasti perlu mempromosikan barang-barang yang akan di jual supaya laku(terjual), sama halnya dengan AQUA, AQUA selalu mempromosikan productnya dengan cara-cara yang unik agar para konsumen tertarik, salah satu contohnya adalah "air AQUA di ambil dari mata air pengunungan asli dan di proses penyaringan ... " iklan tersebut menggambarkan bahwa kualitas AQUA sangat bagus yaitu di ambil dari air pengunungan dan hasil proses penyaringan yang menjaminkan airnya bersih dan hygienist .
7. Protection : merek tersebut mempunyai legalitas (p.147).
>> legal, AQUA termasuk brand yang legal karena di lindungi oleh UU Indonesia dan halal .





brand equity dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori:
a. Brand awareness adalah kemampuan konsumen untuk mengingat suatu brand dan yang menjadikannya berbeda bila dibandingkan dengan brand lainnya.
>> AQUA brand terkenal ya sudah pasti banyak yang tahu tentang keberadaan brand ini dan sudah banyak yang beranggapan air mineral yang paling bagus adalah AQUA .
b. Perceived quality didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa berkenaan dengan maksud yang diharapkan.
>> tidak usah dipertanyakan lagi tentang kualitas dan keunggulan product AQUA karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mengakui bahwa air mineral AQUA bagus sehingga banyak pula yang mengkonsumsinya .
c. Brand association adalah sesuatu yang berkaitan dengan ingatan mengenai sebuah produk.
Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.
>> brand AQUA sudah sangat kuat di kalangan masyarakat Indonesia, daya beli brand ini pun cukup tinggi. sampai-sampai AQUA membuat mind set di masyarakat indonesia bahwa setiap ingin minum air mineral ya harus AQUA atau di artikan air mineral = AQUA .
d. Brand loyalty Merupakan ukuran kesetiaan seorang pelanggan pada sebuah merek.
>> pelanggan setia AQUA sudah cukup banyak karena dari brandnya sendiri sudah sangat mendunia dan AQUA menawarkan kualitas yang bagus untuk konsumen sehingga konsumen setiapun semakin banyak .
e. Other proprietary brand assets adalah hal-hal lain yang tidak termasuk dalam 4 kategori diatas tetapi turut membangun brand equity (pp. 127-134). Sedangkan menurut Kim dan Kim (2004), brand equity meliputi 4 hal, antara lain loyalitas merek, perceived quality, citra merek, dan brand awareness.
>> ciptakan kualitas pada suatu brand / product yang bagus maka brand itu akan berdampak positif dan akan banyak konsumen yang menggunakan brand tersebut ...







               # TERIMA KASIH UDAH BACA ANALISA SAYA #


bila ada kata-kata saya yang salah mohon di maafkan dan di comment yah untuk pembelajaran bagi saya, berbagi ilmu itu INDAH ... terima kasih ^_^